AS Lanjutkan Penerbangan MV-22 Osprey ke Okinawa, Jepang Marah

AS Lanjutkan Penerbangan MV-22 Osprey ke Okinawa, Jepang Marah
TOKYO - Otoritas Jepang marah dengan kenekatan Amerika Serikat (AS) untuk melanjutkan misi penerbangan MV-22 Osprey di Okinawa setelah salah satu pesawat dalam misi itu jatuh di pantai Australia. Tiga marinir Washington tewas dalam kecelakaan tiga hari lalu itu.

Pengumuman untuk melanjutkan misi itu diumumkan militer AS pada Senin malam. Penerbangan dari misi MV-22 Osprey, merupakan pesawat dukungan untuk penyerang utama bagi marinir AS.

”Tidak mungkin untuk mengatasi kemarahan sepenuhnya terkait penerbangan yang dilakukan, terlepas dari permintaan kami untuk menahan diri dari hal itu,” kata Deputi Gubernur Okinawa Moritake Tomikawa kepada komandan tertinggi militer AS di Okinawa, Letnan Jenderal Lawrence Nicholson pada hari Selasa, seperti dilansir dari NHK, Rabu (9/8/2017).

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Jepang meminta AS untuk menahan diri dari semua operasi Osprey MV-22 sampai penyebab kecelakaan tersebut ditentukan.

”Saya telah meminta agar mereka menahan diri dari semua operasi penerbangan oleh MV-22 Osprey di Jepang,” kata Menteri Pertahanan Jepang Itsunori Onodera.

Onodera menambahkan bahwa Tokyo sedang mendiskusikan keikutsertaan pesawat tersebut dalam latihan gabungan AS-Jepang yang dijadwalkan pada bulan Oktober.

Okinawa melihat sebuah insiden yang melibatkan beberapa pesawat militer AS, termasuk pesawat tilt-rotor Osprey dan jet tempur F/A-18, pada bulan Juni. Saat itu, militer menggunakan pendaratan darurat pada hari yang sama di berbagai pangkalan Okinawa yang memicu kekhawatiran di kalangan pemerintah daerah setempat.

Pemerintah daerah Okinawa pernah memprotes kehadiran pasukan militer AS di pulau tersebut. Pada bulan Desember 2016, ribuan penduduk setempat bergabung dalam demonstrasi menentang pangkalan militer Amerika di Jepang.